DASAR – DASAR KONFIGURASI ROUTER

Pengenalan Cisco IOS (Internetwork Operating System)
Sama halnya dengan komputer, sebuah router tidak berfungsi apa-apa tanpa ada sistem operasi bersamanya. Khusus untuk network device yang dimiliki Cisco, telah disiapkan sebuah sistem operasi yang secara universal bisa dipakai di semua device Cisco. Dengan adanya Cisco IOS, kita dapat mengkonfigurasi router Cisco untuk berbagai keperluan.
Cisco IOS dapat dioperasikan dengan interface terminal khusus yang telah dibuat oleh Cisco, dengan kata lain berbasis CLI (Command Line Interface). Tidak seperti OS pada komputer, ukuran IOS tidak begitu besar dan tersimpan dalam sebuah flash memory. Penggunaan flash memory memungkinkan IOS dapat beroperasi lebih cepat, menyediakan non-volatile storage, hingga pemutakhiran versi. Pembelajaran beberapa syntax dasar IOS adalah syarat wajib untuk bisa mengkonfigurasi router Cisco.
Preview dari Interface Cisco IOS:
Tahapan Pengoperasian IOS
Setelah sebelumnya mengenal fungsi dan peran IOS, kini tiba saatnya kita mempelajari bagaimana mengoperasikan router dengan mengendalikannya melalui IOS. Kita akan mulai dari beberapa tahapan, mulai dari persiapan hingga pada posisi router siap dikonfigurasi.
Ada 3 Cara untuk mengakses IOS:
1.      Console
Disediakan port console untuk mengakses IOS secara langsung dari router. Walaupun port console ini untuk mengkonfigurasi secara jarak jauh (remote), tetapi console satu-satunya cara mengkonfigurasi jika router mengalami hang atau error.
2.      Telnet/SSH
Cara ini dikategorikan remote, dalam arti harfiah IOS tidak diakses secara langsung tetapi melalui jaringan lokal (LAN) yang terhubung langsung dengan router. Bisa juga diartikan melakukan remote terhadap default gateway.
3.      AUX Port
Cara ini lebih mendekati pengertian remote, karena IOS bisa diakses dari jarak yang sangat jauh menggunakan koneksi dial-up dengan modem yang tersambung ke router. Disisi lain, Aux dapat dijadikan alternatif jika terjadi kerusakan pada port console.
Hirarki pada IOS :
Mirip dengan vi editor pada UNIX, IOS pun memiliki mode akses yang bertingkat, yaitu:
·        User Executive Mode (User EXEC)
Perintah dasar yang bisa dilakukan oleh semua user termasuk dalam mode ini. Misalnya: ping, enable (untuk masuk mode privileged), dsb. Pada router ditandai dengan prompt router>
·        Privileged Executive Mode (Privileged EXEC)
Semua perintah user EXEC termasuk dalam mode ini ditambah dengan beberapa syntax lain yang hanya bisa dipakai oleh admin. Misalnya: configure (untuk masuk mode global configuration), dsb. Pada router ditandai dengan prompt router#
·        Global Configuration Mode (config)
Global configuration memuat berbagai syntax yang mengatur kerja internal device Cisco secara umum (maka disebut global). Misalnya: karena yang kita ingin konfigurasi adalah router, maka contohnya adalah router rip (untuk mengatur router bekerja dengan rip) Pada router ditandai dengan prompt Router(config)#
·        Specific Configuration Modes (config-if)
Disini syntax IOS yang spesifik sesuai untuk device yang terkait. Semisal router, maka hanya syntax untuk mengatur kerja router saja yang dapat diperintahkan. Misalnya syntax network, version, dsb. Pada router ditandai dengan prompt Router(config-router)#

Purpose
Command
Enter the global configuration mode.
configure terminal 
Example: 
Router> enable 
Router# configure terminal 
Router(config)#
Specify the name for the router.
hostname name 
Example: 
Router(config)# hostname Router1 
Router(config)#
Specify an encrypted password to
prevent unauthorized access to the
privileged exec mode.
enable secret password 
Example: 
Router(config)# enable secret cisco 
Router(config)#
Specify a password to prevent
unauthorized access to the console.
password password 
login
Example: 
Router(config)# line con 0 
Router(config-line)# password class
Router(config-line)# login
Router(config)#
Specify a password to prevent
unauthorized telnet access. 
Router vty lines: 0 4
Switch vty lines: 0 15
password password 
login
Example: 
Router(config)# line vty 0 4
Router(config-line)# password class
Router(config-line)# login
Router(config-line)# 
Configure the MOTD banner.
Banner motd %
Example: 
Router(config)# banner motd % 
Router(config)#
Configure an interface.
Router- interface is OFF by default
Switch- interface is ON by default
Example: 
Router(config)# interface fa0/0
Router(config-if)# description description
Router(config-if)# ip address address mask
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)#
Save the configuration to NVRAM.
copy running-config startup-config
Example: 
Router# copy running-config startup-config
Router#



Topologi
a.      Mengaktifkan hak akses EXEC mode:
Router>enable
Router#

b.     Masuk ke terminal:
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z
Router(config)#

c.      Mengganti nama router dengan R1:
Router(config)#hostname R1
R1(config)#

d.     Menonaktifkan DNS:
R1(config)#no ip domain-lookup
R1(config)#

e.      Mengatur password pada EXEC mode:
Sintack: enable secret password
R1(config)#enable secret class
R1(config)#

f.       Mengatur password console pada router:
Disini kita gunakan password cisco
R1(config)#line console 0
R1(config-line)#password cisco
R1(config-line)#login
R1(config-line)#exit
R1(config)#

g.     Mengkonfigurasi  interface FastEthernet 0/0 dengan alamat IP 192.168.1.1/24
R1(config)#interface fastethernet 0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
R1(config-if)#  

h.      Mengkonfigurasi interface serial 0/0/0 dengan alamat IP 192.168.2.1/24
Jangan lupa set clock rate 64000
R1(config-if)#interface serial 0/0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
R1(config-if)#clock rate 64000
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#    
i.        Gunakan command end untuk kembali ke awal:
R1(config-if)#end
R1#

j.        Membuat table routing static
R1(config)#ip route [network] [netmask] [next hop]

k.      Simpan konfigurasi dari R1:
R1#copy running-config startup-config
Building configuration...
[OK]
 R1#

1.      Lakukan konfigurasi pada Router R2
a.      Untuk Router R2, ulangi langkah a – h pada konfigurasi Router R1
b.     Mengkonfigurasi interface serial 0/0/0 dengan alamat IP 192.168.2.2/24
R2(config)#interface serial 0/0/0
R2(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/0/0, changed state to up
R2(config-if)#


c.      Mengkonfigurasi  interface FastEthernet 0/0 dengan alamat IP 192.168.1.1/24

R2(config-if)#interface fastethernet 0/0
R2(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
R2(config-if)#

d.     Gunakan command end untuk kembali ke awal:

R2(config-if)#end
R2#
e.      Simpan konfigurasi dari R1:
R2#copy running-config startup-config
Building configuration...
[OK]
 R2#


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Parasadya Paramatatva Cisya © 2012 | Designed by LogosDatabase.com, in collaboration with Credit Card Machines, Corporate Headquarters and Motivational Quotes